mwin77.com

Q99Slot.net

Q99bet.net

toge1.com

Ini Cara Firmino Membuat Frustrasi Para Pemain Bertahan Lawannya



Roberto Firmino telah menjadi sosok yang sangat penting untuk Tim Liverpool, salah satunya dikarenakan berkat kemampuannya yang selalu berhasil membuat frustrasi pemain bertahan lawannya. Joe Gomez menjadi salah satunya.

Gomez sangat tahu persis tentang kemampuan yang dimiliki oleh Firmino yang satu itu. Walaupun mereka bersama-sama membela Tim Liverpool, keduanya sudah sering kali berhadapan dalam sesi latihan semenjak datang ke Anfield pada 2015.

Dari duel-duel di sesi latihan itulah Gomez paham benar mengenai keunggulan rekan satu timnya tersebut, khususnya ketika berada dalam situasi berhadapan dengan pemain bertahan di kubu lawan.

"Tak pernah ada sentuhan buruk dari Firmino, bola senantiasa menempel kepada dirinya bagaimana pun cara Anda mengoper kepadanya," kata Gomez di laman situs resmi Liverpool. 

"Enak kalau Anda yang mengirimkan operan tersebut, tapi sebaliknya sulit kalau Anda jadi pemain bertahan yang harus menghadapi dirinya karena ia sama sekali tak memberi ruang," ucapnya.

Secara statistik penyerangan, Firmino telah berhasil membuat 23 gol musim ini di semua kompetisi. Secara bertahan pun statistiknya menawan dengan 55 tekel dan 16 intersep di Premier League.

Menurut LiverpoolFC.com, semenjak era Juergen Klopp menjadi manajer Liverpool tak ada pemain selain Firmino yang sudah mencatatkan jumlah laga lebih banyak (125) maupun lebih subur (46 gol) .

"Ia merupakan penyerang yang amat bagus secara keseluruhan. Ia juga bekerja sedemikian keras untuk tim, semua tahu itu dan inilah mengapa ia disenangi banyak orang, berkat perjuangan. Di laga apa pun, ia selalu memberikan 100 persen," ujar Gomez.

Read more

Pedulikah Pemilik Arsenal terhadap Performa Timnya dan juga Fans?
Q99Slot.net

Liga International - Arsenal sampai saat ini tak juga menunjukkan adanya perkembangan bermainnya dalam beberapa tahun terakhir ini. Pemilik klub ini pun sedang menjadi sasaran di kritik banyak orang karena tidak terlihat melakukan sesuatu untuk bisa mengubah timnya.

Pada musim ini, tim Arsenal berjalan dengan sangat berat . The Gunners ini sudah terancam kembali gagal finish dalam empat besar pada Premier League, dan saat ini tertahan di urutan enam sementara dan berjarak 10 poin dari zona Liga Champions.

Mereka sudah terdepak di babak ketiga Piala FA dan kalah telak di final Piala Liga Inggris dari Manchester City. Satu-satunya peluang untuk menyelamatkan musim tersedia di Liga Europa, itupun dengan kenyataan mereka akan menghadapi AC Milan di babak 16 besar.

Eks penyerang Arsenal Ian Wright menyebut pemilik klub, Stan Kroenke, tak serius ingin membawa tim ke arah kesuksesan. Sebab mempertimbangkan kiprah Arsene Wenger sebagai manajer dalam 13 musim terakhir, seharusnya posisinya sudah digantikan sosok baru.

Wenger memang membawa Arsenal juara Piala FA tiga kali di empat musim terakhir, namun di saat yang sama puasa gelar liga masih berlanjut. Jangankan juara, sekadar finis di zona Liga Champions saja kini berat.

Baca Juga : Madrid Dianggap Menjadi Kendala untuk PSG saat Madrid Menyerang Balik PS

"Kroenke tak cukup peduli, Kroenke tak peduli. Jika dia peduli, Wenger takkan diberikan kontrak dua tahun dengan semua hal yang terjadi," ungkap Wright kepada BBC Radio.

"Dengan apa yang terjadi sekarang, mengapa semua orang mulai dari fans, pencinta Wenger, baru melihat bahwa sekarang sudah sampai di titik di mana dia harus pergi? Dengan semua spanduk, dengan pesan Wenger out."

"Pemilik seharusnya hadir, duduk, dan menanyakan apa yang terjadi? Bagaimana ini berjalan? Apa yang akan kami lakukan? Bagaimana tim bisa kembali menjadi ke titik yang diinginkan fans?"

"Pada akhirnya tak ada yang memperhatikan fans. Mereka sudah mengatakan bertahun-tahun apa yang diinginkan, tapi tak ada yang memperhatikan. Faktanya, pemilik tak melakukan apapun dan hanya memberikan kekuasaan penuh bagi Wenger untuk terus melakukan hal yang dia lakukan."

"Tak ada pertanggungjawaban untuk para pemain, konsekuensi akan penampilan buruk, tidak ada konsekuensi atas inkonsistensi mereka ,sehingga terus melakukan apa yang mereka lakukan," imbuhnya.
Read more

Madrid Dianggap Menjadi Kendala untuk PSG saat Madrid Menyerang Balik
Madrid Dianggap Menjadi Kendala untuk PSG saat Madrid Menyerang Balik
Laga International - Paris Saint-Germain dinilai akan kesulitan untuk membalikkan keadaan skor nya atas Real Madrid di dalam babak 16 besar Liga Champions. Serangan balik yang dilakukan tim Madrid dipastikan akan membuat tim PSG semakin repot.

Madrid yang sudah unggul lebih dulu dengan skor 3-1 pada saat leg pertama dalam 16 besar Liga Champions. Keunggulan tersebut akhirnya memberikan Madrid sebuah keuntungan untuk menatap leg kedua yang berlangsung di Parc des Princes pada tanggal 6 Maret.

Dalam menghadapi Madrid, PSG jadi terancam karena tidak bisa diperkuat oleh Neymar. Pemain asal Brasil tersebut saat ini sedang mengalami cedera parah pada pergelangan kaki dan juga mengalami retak pada tulang metatarsalnya.

Terlepas dari semua masalah-masalah yang terjadi, Andre Villas-Boas yang selaku mantan manajer Chelsea memiliki pandangan tersendiri terhadap laga antara PSG dan Madrid. Menurutnya, PSG yang butuh gol akan direpotkan serangan balik Madrid.


Dalam catatan WhoScored, musim ini Madrid menghasilkan empat gol dari serangan balik."Sangat sulit untuk melawan kekuatan serangan balik Madrid, mereka bisa menciptakan banyak masalah dari sana," ungkapnya kepada Omnisport dikutip Soccerway.

"PSG akan mencari gol, sementara bagian terkuat dari Madrid adalah serangan balik, jadi ini benar-benar rumit. Jika selisih hanya satu gol mungkin akan lebih mudah, tapi dengan dua gol keadaan menjadi cukup rumit."

"Madrid akan mendapat tekanan besar jika PSG berhasil mencetak gol. Mari kita lihat bersama. Tapi, Madrid benar-benar kuat soal serangan balik dan mereka bisa menciptakan masalah dengan gaya tersebut," ungkap sosok asal Portugal itu.
Read more

Penyebab Dembele Tidak Dimainkan Saat Melawan Chelsea



London - Ousmane Dembele cuma duduk di bangku cadangan saat menghadapi Chelsea meski sudah pulih dari cedera. Pelatih Barcelona Ernesto Valverde coba menjelaskan.

Pada duel leg I babak 16 besar di Stamford Bridge, Kamis,21 Februari 2018 dinihari WIB tadi, Chelsea berimbang 1-1 kontra Barca. Sempat tertinggal duluan lewat gol Willian, Chelsea menyamakan skor lewat gol Lionel Messi.

Barca bermain di bawah tekanan Chelsea sepanjang laga dan gol Messi adalah satu-satunya attempts on target mereka.

Ada peluang untuk Barca sebenarnya bisa mengejar gol kemenangan di sisa 15 menit terakhir pertandingan. Dembele yang ada di bangku cadangan dapat jadi alternatif untuk menggedor pertahanan Chelsea lewat kecepatannya.

Ada peluang untuk Barca sebenarnya bisa mengejar gol kemenangan di sisa 15 menit terakhir pertandingan. Dembele yang ada di bangku cadangan dapat jadi alternatif untuk menggedor pertahanan Chelsea lewat kecepatannya.

Sayangnya, Valverde tidak memakai opsi itu. Bahkan saat kondisi tertinggi, Valverde lebih memilih Aleix Vidal yang bernaluri bertahan untuk menggantikan Paulinho.

Terkait keputusannya menyimpan Dembele, Valverde memang tidak mau mengambil risiko mengingat pemain asal Prancis itu kerap absen karena cedera dan kondisinya belum memungkinkan main di laga seketat itu.

"Di laga seperti ini, setelah apa yang kami lalui sepanjang musim ini, saya lebih fokus pada apa yang kami lakukan sampai saat ini," ujar Valverde di ESPN.

"Di balik keputusan kami memainkan Paulinho adalah fakta bahwa tidak ada yang namanya coba-coba di laga ini, ini semua soal kepastian. Saya harus menghormati apa yang kami sudah capai sejauh ini, Paulinho adalah topskorer ketiga tim ini, lalu kami memainkan Aleix Vidal karena dia bisa melebar," sambungnya.

"Dembele banyak diterpa cedera musim ini dan para manajer tahu tipe pemain seperti apa yang dibutuhkan di laga seperti ini dan itu bukan karena ekspektasi," tutup Valverde.


Read more

Kisah Haru Messi Saat Menghadapi Chelsea


Messi tercatat sudah delapan kali berhadapan dengan Chelsea di Liga Champions. Dari seluruh perjumpaan tersebut, belum sekalipun Messi berhasil menjebol gawang The Blues. Dari seluruh perjumpaan tersebut, Messi sebenarnya menghasilkan tembakan cukup banyak (29 buah). Sementara jumlah assistnya ada dua.

Dalam periode yang sama, rekor Barcelona atas Chelsea juga terbilang buruk. The Catalans cuma menang sekali, lima kali bermain imbang, dan dua lainnya tuntas dengan kekalahan. Pertemuan terakhir Messi dengan Chelsea terjadi di 2012. Butuh menang untuk membalikkan kekalahan 0-1 saat main di Stamford Bridge. 

Barcelona dipaksa puas dengan hasil imbang 2-2 di leg kedua yang digelar di Camp Nou. Chelsea pun melaju ke final. Padahal ketika itu Barcelona sudah unggul 2-0 lebih dulu. Namun disamakan Chelsea berkat gol di periode injury time yang dibuat Fernando Torres. Ketika itu Messi malah gagal membawa Barca unggul lebih jauh saat eksekusi penaltinya gagal. 

Sepakannya membentur mistar gawang saat kedudukan 2-1 untuk tuan rumah. Messi kabarnya menangis akibat kekalahan tersebut. Lionel Messi bersama Didier Drogba saat Chelsea menjamu Barcelona di leg pertama babak semifinal Liga Champions 2011/2012. Barcelona menang 1-0 ketika itu. Raut kekecewaan Messi saat tak mampu mengantar Barcelona menang di Stamford Bridge pada 2012. 

Messi dijaga tiga pemain sekaligus (John Terry, John Obi Mikel, Michael Ballack) saat Barcelona melawat ke London di tahun 2009. Duel Messi dengan Michael Essien di tahun 2009. Lionel Messi ditekel Claude Makelele saat Barcelona menjamu Chelsea di fase grup musim 2006/2007. Laga ini tuntas dengan skor 2-2. 

Sementara saat bermain di London, Chelsea sukses mengalahkan Barcelona lewat gol tunggal Didier Drogba. Messi berebut bola dengan Arjen Robben saat Barcelona bertamu ke London di babak 16 besar Liga Champions 2005/2006. Barcelona membawa kemenangan 2-1 dari laga ini. Messi dihantam dari arah belakang oleh Asier Del Horno pada pertemuan di babak 16 besar musim 2005/2006. 

Del Horno dapat kartu merah atas aksinya itu. Messi mendapat perawatan setelah ditekel dengan keras oleh pemain Chelsea di Stamford Bridge musim 2005/2006. Sementara Ronaldinho dan Deco memprotes tekel keras yang dilakukan pemain lawan.
Read more